Jakarta, 11 Juni 2025 — INFID (International NGO Forum on Indonesian Development) resmi menunjuk SatuDunia sebagai Konsultan Monitoring, Evaluation, Accountability, and Learning (MEAL) untuk mendukung pelaksanaan dan evaluasi akhir Proyek INKLUSI bertajuk “Empowering Leadership to Strengthen Freedom of Religion and Belief (FoRB) and Resilient Society in Key Strategic Sectors.”
Penunjukan ini merupakan bagian penting dari upaya INFID dan tujuh anggota konsorsium lainnya dalam memastikan efektivitas program yang telah berlangsung sejak September 2022 dan akan berakhir pada Agustus 2025. Proyek INKLUSI menyasar sektor-sektor strategis seperti media massa, BUMN, pemerintah daerah, pendidikan, kepemimpinan perempuan, dan media sosial.
SatuDunia, yang berdiri sejak 16 Desember 2006 atas prakarsa HIVOS, Yayasan Jaring, dan OneWorld UK, dikenal sebagai lembaga nirlaba yang fokus pada penguatan kapasitas organisasi masyarakat sipil melalui pemanfaatan informasi, komunikasi, pengetahuan, dan teknologi. Dengan pengalaman mendalam dalam pemantauan dan evaluasi berbasis data serta pendekatan partisipatif, SatuDunia diharapkan mampu memberikan analisis menyeluruh atas pencapaian program serta merumuskan rekomendasi strategis dan aplikatif.
“Penunjukan ini menjadi kepercayaan sekaligus tanggung jawab besar bagi kami,” ujar perwakilan SatuDunia. “Kami berkomitmen untuk memastikan proses evaluasi tidak hanya menjadi alat ukur keberhasilan, tetapi juga sumber pembelajaran kolektif bagi semua pihak dalam memperkuat toleransi dan kebebasan beragama di Indonesia.”
INFID bekerja bersama tujuh anggota konsorsium dalam Proyek INKLUSI ini, yaitu Fatayat NU Jawa Barat, Fatayat NU Jawa Timur, Maarif Institute, Perkumpulan Medialink, SETARA Institute, UNIKA Soegijapranata, dan Yayasan Inklusif. Proyek ini bertujuan menciptakan ruang aman dan inklusif bagi keberagaman agama dan keyakinan di Indonesia, melalui pendekatan kepemimpinan transformatif dan kolaboratif.
Melalui kemitraan ini, SatuDunia diharapkan dapat memperkuat sistem akuntabilitas dan pembelajaran dalam program, serta memastikan bahwa capaian dan tantangan selama pelaksanaan proyek terdokumentasi secara sistematis dan transparan.
Penugasan ini sekaligus menjadi langkah strategis bagi SatuDunia untuk terus berkontribusi dalam pembangunan masyarakat sipil yang inklusif dan berbasis pada hak asasi manusia di era digital dan disrupsi informasi.